Layout HTML

Senin, 15 Maret 2010

Book review

Bon Jour!

Belakangan ini aku lebih sering mengisi waktu luangku dengan mengerjakan salah satu hobbyku: membaca. Membaca novel tepatnya. Salah satu kebiasaan yang amat sulit aku tinggalkan adalah ketika aku mulai membaca sesuatu, terutama baca buku, aku susah melepaskannya sebelum benar-benar finish kalau ga benar-benar sedang perlu atau mengantuk.  Baca bener-bener bikin aku keranjingan dan aku slalu curious.
Biasanya aku teramat-sangat-SUKA-sekali dan tergila-gila pada seri novel Sherlock Holmes'nya Sir Arthur Connan Doyle. Tapi aku memutuskan untuk sementara beristirahat membaca petualangan Holmes & dr. Watson, juga saran suamiku yang sebaiknya aku memulai lagi bacaan yang lebih bervariasi genrenya.
Awal bulan ini, aku telah menyelesaikan tiga novel: One for my baby (Tony Parsons), Secret Garden (Frances H. Burnett), Student Hijo (Marco Kartodikromo). Ketiga buku itu berbeda genre dan setting. Ketiga bacaan itu bisa dibilang lumayan walaupun beberapa agak mengecewakan.
  • One for my baby (Tony Parsons), bercerita tentang seorang laki-laki, Alfie Budd yang tinggal di Hong Kong yang hidupnya berantakan karena ditinggal wafat istrinya lalu memutuskan untuk pulang ke London, Inggris lalu mengalami kebosanan dengan pekerjaan dan ditambah rusaknya hubungan antara ibu dan ayahnya. Usahanya buat bersemangat lagi dalam hidupnya, bisa aku bilang sangat pesimis, selain dia memang naif & cenderung sinis kepada orang lain. Tapi titik baliknya adalah ketika dia belajar filosofi timur dengan temannya, lelaki tua, George Chang & keluarga dan dimana dia menyadari bahwa banyak orang yang lebih menderita hidupnya tapi tetap memiliki semangat buat terus maju memperbaiki hidup. Alurnya lambat.
  • Secret garden (Frances Hodgson Burnett), bercerita tentang gadis kecil bernama Mary Lennox yang bener-bener pemarah & manja. Dia lahir & dibesarkan di India bagai putri. Pas orangtuanya meninggal, dia harus datang ke Yorkshire, Inggris untuk tinggal dengan pamannya yang aneh & pemurung. Di rumah pamannya yang megah & terpencil itu, dia nemuin taman rahasia yang bisa bikin dia berubah jadi anak ramah dan ceria & menemukan kesenangannya. Buku ini sarat pesan moral tentang empati, hubungan antar manusia juga indahnya hubungan manusia dengan alam. Buku ini juga kental dengan nuansa psikologi kognitif, dimana manusia punya kekuatan untuk menentukan arah hidupnya yang dimulai dengan pemikiran & keyakinan yang kuat akan dirinya.
  • Student Hijo (Marco Kartodikromo), novel yang bersetting tahun 1919, dimana pemuda ningrat Solo bernama Raden Hijo Potronoyo yang dikirim ayahnya untuk meneruskan sekolah ingenieur (eingeneer)di Delft, Belanda. Buku ini juga bercerita tentang suasana politik Indische pada tahun itu dan tentang kelahiran intelektual pribumi yang datang dari kalangan pribumi kaya. Buku ini juga sangat banyak bahasa belandanya, yang walapun disediakan halaman terjemahan dan footprint terjemahannya, namun tetap banyak kata-kata yang tidak diterjemahkan, ditambah gaya bahasanya yang sangat-sangat tahun 1910-an, sehingga harus lebih teliti dalam mencernanya, maka tidak heran kalau buku ini seringkali bikin aku terbengong-bengong. Buku ini tergolong biasa saja, kecuali menggambarkan suasana Indonesia d jaman itu dan juga fakta tentang pandangan orang Belanda yang datang ke Indonesia tentang orang Jawa.
Selain itu, sekarang ini aku juga sedang membaca novel menarik berjudul Boulevard de Clichy- Agonia Cinta Monyet, karangan Remy Sylado. Menurutku, dari semua novel yang sudah aku sebutkan, ini novel yang paling menarik dan sangat bagus. Aku suka sekali (walapun masi sampai di chapter 26 dari 55 chapter), ya buku ini memang tebal, yaitu setebal 671 halaman, tapi begitu orang mulai membacanya akan terpikat dengan gaya bahasanya yang menarik, bikin geli dan ketawa-ketawa sendiri walaupun ceritanya penuh dengan intrik dan konflik. Buku ini juga kental dengan wawasan seni ala Prancis dan politik Indonesia dan Prancis. Juga relita masyarakat urban perkotaan.
Mengandung banyak peribahasa Indonesia yang membuat aku memble karena perlu buka buku peribahasa. Sampai sejauh ini, novel ini benar-benar pintar tapi jauh dari membosankan.
Bercerita tentang Nunuk, gadis Jakarta keturunan Belanda yang tertimpa musibah dan berkarir menjadi penyanyi dan penari telanjang lalu terkenal sebagai Meteore de Java di salah satu tempat hiburan di Boulevard de Clichy, Paris, Prancis. Nunuk, single parent  muda yang lembut tapi juga amat kuat, tegar, tabah dan pintar. Berjuang hidup demi anaknya dan memperbaiki kehidupan yang lebih baik dan melupakan masa lalunya yang teraniaya karena himpitan ekonomi Jakarta.
Suer, buku ini sejauh ini bagus dan aku ingin merekomendasikannya buat temen-temen yang lagi pengen baca novel pop tapi ga menye-menye & dangkal.



Tertarik??
Ayo membaca! :)

Au Revoir!

3 komentar:

  1. gue tertarik sob :D hehe,tapi gak ada bukunya,,pinjem boleh kaaan !!!

    BalasHapus
  2. Kebetulan Hoby Lo sama dg Hoby gue.......

    Read........Read...........

    BalasHapus
  3. @Antok: Boleh bgt sob! tenang ajaah :)
    @Ibel Abel: Aseek & seru bgt tuh Bel! Lupa daratan deh hehe.. salam kenal! :)

    BalasHapus

dan komentarnya adalaaaaaah...